Apa Itu Picking dalam Manajemen Gudang? Pengertian, Jenis, dan Strategi Meningkatkan Akurasi untuk Kepala Gudang. Jika Anda seorang kepala gudang, Anda pasti setuju bahwa proses paling krusial dalam alur operasional adalah picking. Sebagian besar masalah pengiriman—mulai dari salah kirim, waktu lead time lama, hingga customer complaint—biasanya terjadi karena proses picking yang tidak terkontrol.
Picking bukan hanya soal mengambil barang, tetapi bagaimana memastikan barang yang diambil benar, cepat, dan akurat. Kesalahan kecil saja dapat berakibat fatal: kerugian biaya, retur, bahkan hilangnya kepercayaan pelanggan.
Karena itu, memahami apa itu picking dan bagaimana mengoptimalkannya menjadi skill wajib bagi setiap kepala gudang.
Picking adalah proses pengambilan barang dari lokasi penyimpanan di gudang berdasarkan daftar pesanan atau kebutuhan operasional.
Picking menjadi salah satu proses inti dalam distribusi dan fulfillment karena langsung berkaitan dengan:
- Kecepatan pengiriman
- Akurasi pesanan
- Efisiensi tenaga kerja
- Produktivitas gudang
Dalam sistem manajemen gudang modern, picking sering didukung teknologi seperti barcode, QR code, scanner, bahkan WMS (Warehouse Management System) untuk memastikan ketepatan dan efisiensi.
Mengapa Picking Sangat Penting dalam Manajemen Gudang?
1. Berpengaruh Langsung terhadap Kepuasan Pelanggan
Salah picking berarti salah kirim. Ini menyebabkan retur, komplain, dan biaya tambahan yang sebenarnya bisa dicegah.
2. Menentukan Kecepatan Pengiriman
Semakin cepat proses picking, semakin cepat pesanan diproses dan dikirim. Bisnis e-commerce bahkan menjadikan picking sebagai KPI yang sangat penting.
3. Menghemat Biaya Operasional
Proses picking yang tidak efisien memakan waktu lebih lama dan membutuhkan lebih banyak pekerja. Optimasi picking berarti efisiensi biaya tenaga kerja.
4. Mengurangi Risiko Kesalahan
Picking yang dilakukan tanpa sistem dan SOP dapat menyebabkan kesalahan: barang salah, kuantitas tidak sesuai, atau lokasi tidak akurat.
Jenis-Jenis Picking dalam Gudang
1. Single Order Picking
Picker mengambil barang untuk satu pesanan dalam satu perjalanan.
Cocok untuk: pesanan kecil atau volume rendah.
Kelemahan: boros waktu jika pesanan banyak.
2. Batch Picking
Picker mengambil barang untuk beberapa pesanan sekaligus dalam satu rute.
Kelebihan: lebih efisien untuk barang dengan SKU serupa.
Contoh: 20 pesanan membutuhkan barang A pada lokasi yang sama → cukup ambil sekaligus.
3. Zone Picking
Gudang dibagi berdasarkan zona, setiap picker bertanggung jawab di zona tertentu.
Cocok untuk: gudang besar dengan banyak SKU.
Kelebihan: mengurangi perpindahan picker antar area.
4. Wave Picking
Kombinasi zone picking dan batch picking, dilakukan dalam gelombang sesuai prioritas pesanan.
Cocok untuk: gudang dengan volume tinggi dan banyak deadline pengiriman.
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Picking
1. Tata Letak Gudang (Warehouse Layout)
Layout yang buruk menyebabkan picker berjalan terlalu jauh.
Gunakan prinsip:
Fast-moving dekat pintu keluar → Slow-moving di area belakang.
2. Penempatan Barang (Slotting)
Barang yang sering diambil harus ditempatkan di area yang mudah dijangkau.
3. Akurasi Lokasi
Lokasi harus jelas: zona → rak → kolom → bin.
4. Penggunaan Teknologi
Scanner, barcode, dan WMS sangat membantu meningkatkan akurasi.
5. Pelatihan Picker
Proses picking membutuhkan kecepatan, ketelitian, dan pemahaman SOP.
Picking bukan sekadar aktivitas operasional, tetapi salah satu pilar utama yang menentukan keberhasilan manajemen gudang. Dengan pengelolaan picking yang baik, Anda akan mendapatkan:
✔ Akurasi pesanan yang lebih tinggi
✔ Pengiriman lebih cepat
✔ Efisiensi tenaga kerja
✔ Pengurangan komplain dan retur
✔ Operasional gudang yang lebih tertata
Mulailah dengan memahami jenis picking, memperbaiki layout, dan mengadopsi teknologi seperti WMS untuk mendukung proses picking yang modern dan efisien. Jika gudang Anda masih belum menggunakan WMS, tim konsultan gudang WISE360 siap membantu Anda, Klik banner dibawah ini


